Kamis, 16 April 2015

RUMAH BISING (cerpen)



                                                                RUMAH BISING
                                                    (Karya : Nita Rahayu Kadarusman)
                Inilah keluarga kecilku,yang terdiri dari 4 orang. Papa,mama,kaka dan saya sendiri. Aku bersyukur mempunyai keluarga yang sangat baik kepadaku, mereka selalu mengabulkan apa yang aku inginkan. Mereka sangat sayang kepadaku, aku selalu berdo’a kepada Allah agar mereka diberikan kebahagiaan yang berlimpah. Keluargaku itu sangat damai mereka tidak pernah bertengkar sama sekali. Dan semenjak ada perbedaan pendapat keluarga kami sering ribut.
                Hidup ini penuh dengan keributan, telingaku sudah merasa panas, keributan ini selalu terjadi terjadi dan terjadi. Inilah kehidupan keluargaku yang sebenarnya. Perbedaan pendapatlah yang menjadikan mereka bertengkar...  cukupppp................ bisa tidak kalian tidak bertengkar 1 hari saja? Aku merasa kecewa pada diriku sendiri kenapa mereka tidak tau umur, kalau memang ingin berdebat,berdebatlah dengan baik. Bukan dengan berdebat suara yang sangat erogan.. astaga ini sangat tidak nyaman.
Pertengkaran ini selalu dimulai ketika mereka sedang mengobrol dan tanpa sadar mereka melanjutkan pembicaraan mereka menjadi booming sehingga saya pun bisa mendengar pertengkaran itu. Aku sebaiknya pergi mengurungkan diri dikamar dan menulis cerpen dari pada aku harus melihat dan mendengarkan mereka sedang beradu pendapat.
                Ya,inilah tingkah laku mereka setiap hari seorang ayah dan anak yang tak bisa mengalah,selalu ingin menang sendiri, aku heran kenapa sifat mereka selalu egois, sebaiknya perbedaan pendapat itu bisa menjadikan satu misi yang lebih baik,bukan untuk memacu argenalir sehingga menjadi bertengkar seperti ini. “apa mungkin keluarga orang lain seperti ini?/bahkan sebaliknya?”
Yayayaya mungkin keluarga orang lain selalu baik-baik saja, tidak seperti keluargaku saat ini. Aku ingin menghentikan mereka,tapi bagaimana bisa?aku hanyalah anak kecil yang tak tau masalah apa yang sedang mereka bicarakan! Yang satu berpendapat blablablabla yang satunya lagi berpendapat nanana ? yang benar yang mana?blablabla/nanana? Menurutku yang benar itu mereka menyatukan pendapat mereka sehingga menjadikan sebuah cerita yang sangat erogan. Tanpa ada kata “menurutku!”
Memang dalam suatu musyawarah itu suatu pendapat bisa diselesaikan bersama-sama, tapi ini beda,perbedaan pendapatlah yang menjadikan mereka bertengkar selama ini.
“ kita itu bisa hidup dengan diberikan karunia dari Allah”
“ia tapi itu juga adalah sebuah proses.”
Blablablablablablananananananananaaaa
Aaaaaaaa bising sangat, keluarga yang tadinya haromis sekarang malah menjadi horormonis!!!!!
Aku hanya bisa mendengarkan mereka tanpa berpendapat, karna aku tak tau apa yang harus aku katakan. Ya,mungkin Tuhan memberikan yang terbaik untuk kami dengan cara iniJ . dengan cara mereka harus bertengkar.

0 komentar:

Posting Komentar